Rabu, 21 Desember 2016

Puisi: Budak Modern

Tidak ada lagi belenggu besi
rantai berbadul bola
Pecut yang melukai punggung
Atau senapan pemburu budak


Dengan kemewahan mereka takluk
Rumah yang seperti istana
Dengan marmer yang indah
Berhiaskan emas


Jangan bayangkan leher yang terikat dengan rantai
Namun uanglah yang telah mengikat mereka
Tangan mereka tak terbelengu rantai
Namun tangan mereka selalu menengadah pada tuannya


Takperlu merisaukan kepergian Si budak apalagi sampai memburunya ke hutan belantara
Mereka akan datang sendiri
Tanpa diundang


Mereka membutuhkan didikan
Sekolah yang tinggi untuk bekerja
Tanpa ada rasa mereka pintar
Karena mereka mengertimenjalankan roda mesin an sich


Pada saat orang mau bebas
Mereka protes
Mereka yag berbeda adalah tidak boleh karenanya mereka harus dikurung adalah bebas
Karena pikiran mereka yang bebas
Sementara yang tidak bebas di luar kadangan


Mereka mengharapkan sesuatu yag sepele
Mengorbankan sesuatu yang besar
Mau dibayar demi sesuap
Namun mengindahkan yang sebesar gunung


Hanya mendapat gerobak yang ringkih
Rumah yang seperti gubuk
Kau hanya boleh dua anak
Dengan ketakutan tidak mendapat rezeki


Ada yang tidak boleh bebas dengan
Sunguh yang dikunci dengan kelas yang kaku
Hanya mementingkan materi
Tanpa mementingkan ruhani


Pokoknya aku makan yang lain tidakpeduli
Tuan-tuan mungkin melongarkan ikatan
Namun hakikatnya mereka berada di dalam putaran perbudakan
Kalau mau bebas mereka bisa keluar

Hanya saja belenggu itu kadang lebih sulit dari belengu biasa yang kau kenakan

Kalau belengu mempunyai satu kunci namun belenggu kekayaan mempunya ribuan kunci yang harus kau gunakan


Source. Andri Faisal 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar